Minggu, 16 April 2017

Seni Budaya : Gambar Ilustrasi



GAMBAR ILUSTRASI

A.    SENI ILUSTRASI

Istilah ilustrasi berasal dari bahasa Latin ilustrare yang berarti menjelaskan. Penjelasan ini berhubungan dengan buku pelajaran, buku ilmiah, buku cerita, karya sastra, majalah, dan surat kabar. Selain itu ilustrasi dapat berfungsi untuk menghias halaman buku atau majalah dan surat kabar pada kolom – kolom tertentu.

B.     UNSUR UTAMA GAMBAR ILUSTRASI

1.      Gambar manusia
Untuk dapat menggambarkan tokoh manusia dengan baik, kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia, baik yang masih anak – anak maupun  yang sudah dewasa. Proporsi artinya perbandingn bagian per bagian atau bagian dengan keseluruhan, sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot – otot yang menentukan besar kecil dan cekung – cembung (menonjol tidaknya)
2.      Gambar Hewan
Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air
3.      Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secara sederhana, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.

C.     CORAK GAMBAR ILUSTRSI

Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, baik proporsi maupun anatomi dibuat sama menyeruapai objek yang digambar. Gambar ilustrasi dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun. Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih lebihkan atau mengubah bentuk. Gambar karikatur hamper sama dengan gambar katrtun, tetapi menampiljan objek seseorang dengan karakter yang aneh dan lucu dan mengandung sindiran atau kritikan. Pada umumnya, penggambaran ditonjolkan pada bagian kepala dengan tidak meninggalkan karakter tokoh yang digambar. Karikaturis Indonesia yang trekenal adalah Sibarani , T. Sutanto, Pramono, G.M. Sidharta, Alex Dinuth, dan sebagainya.
Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur karena berisi humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh b inatang atau manusia. Gambar ini banyak dijumpai pada majalah, surat kabar, buku komik, dan sebagainya. Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern adalah William Hogan dari Inggris, sedangkan Kartunis Indonesia yang terrkenal adalah Hari Pede, Gunawas Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya.
Gambar kartun sering disebut juga gambar animasi. Ganbar animasi kini banyak dibuat film animasi
Gambar Dekoratif diwujudkan dengan cara menstilir atau mengubah bentuki – bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan cirri khasnya. Corak dekoratif adalah corak yang sering kita temukan  terutama di dalam rumah. Contohnya : ornament ukir, yang diterapkan pada peralatan rumah tangga seperti kursi, tmpat tidur, lemari, dan sebagainya; wayang kulit; dan bentuk hasil karya kerajinan lainnya.

D.    RAGAM GAMBAR ILUSTRASI

Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri atas rangkaian gambae yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip. Deretan gambar tersebut menceritakan suatu kisagh yang dimbil dari peristiwa sehari – hari. Comic strip kemuadian berkembang menjadi cerita komik yang dibuat dalam buku tersendiri.
Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. Dalam pembuatan cover hendaknya memerhatikan isi karakter dari bukub atau majalah sehingga buku atau majalah tersebut kelihatan menarik.
Di majalah atau surat kabar di bagian sebelum atau sesudah tulisan selesai sering terdapat gambar. Gambar ini berfungsi sebagai pengisi tempat kosongn yang sering disebut vignette (baca = vinyet). Vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.
Gambar ilustrasi juga sangat menolong dalam memahami buku pelajaran. misalnya pada pelajaran biologi, untuk menjelaskan system perncernaan pada hewan tentunya memerlukan gambar ilustrasi

Minggu, 05 Februari 2017

GAMBAR ILUSTRASI
A.    SENI ILUSTRASI
Istilah Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrare yang berarti menjelaskan. Penjelasan ini berhubungan dengan buku pelajaran, buku ilmiah, buku cerita, karya sastra, malajah, dan surat kabar. Selain itu ilustrasi dapat berfungsi untuk menghias halaman buku atau majalah dan surat kabar pada kolom- kolom tertentu. Jadi, gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu pengertian

B.     UNSUR UTAMA GAMBAR ILUSTRASI
1.      Gambar Manusia
Untuk dapat menggambar tokoh yang baik, kita perlu menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia, Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian, sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot- otot yang menentukan besar kecil dan cekung- cembung (meninjol tidaknya) tubuh manusia sehingga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.
2.       Gambar Hewan
Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air
3.      Gambar Tumbuhan
Menggambar tumbuhan dibedakan menjadi 2, secara sederhana yaitu tumbuhan tidak digambarkan secara detail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap digambarkan dengan mendetail dan cermat.

C.    CORAK GAMBAR ILUSTRASI
Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan sebenarnya, baik proporsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai objek yang digambar. Gamnbar ilustrasi yang bersifat karikatural dibedakan menjadi 2, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun. Karikatur berasal dari bahasa Itali caricature yang berarti melebuh lebihkan. Gambar kartun hampir sama dengan gambar kartun, tetapi menampilkan objek seseorang dengan karakter yang aneh dan lucu dan mengandung sindiran atau kritikan
Kartun adalag gambar yang berfungsi menghibur karena berisi homur. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. Gambar ini banyak dijumpai pada majalah, surat kabar, buku komik, dan sebagainya. Bapak kartun modern adalah Willaim Hogan dari Inggris yang hidup pada tahun 1697- 1764, sedangkan kartunis Indonesia yang terkenal adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya
Gambar kartun sering disebut juga gambar animasi, gambar animasi kini banyak yang dibuat menjadi film animasi
Gambar Dekoratif diwujudkan dengan cara menstilir atau mengubah bentuk- bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan cirri khasnya. Gambar dekoratif adalah corak yang sering kita temukan terutama di dalam rumah, seperti kursi, tempat tidur, lemari, dan sebagainya; wayang kulit; dan bentuk hasil karya kerajinan lainnya.

D.    RAGAM GAMBAR ILUSTRASI
Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri atas rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip. Deretan comic strip kemudian berkembang menjadi cerita komik yang dibuat dalam buku tersendiri.
Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. Dalam pembuatan cover hendaknya memerhatikan isi dan karakter dari buku atau majalah sehingga buku atau majalah tersebut kelihatan menarik.
Vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghuias kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar
Gambar ilustrasi juga sangat menolong dalam memahami buku pelajaran. Misalnya pada pelajaran biologi, untuk menjelaskan system pencernaan
Suatu karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik apabila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.



 Sumber Gunawan, Setyo, S.Pd. Modul Seni Budaya. 2016. Karanganyar:2016

SENI BUDAYA : GAMBAR ILUSTRASI

GAMBAR ILUSTRASI
A.    SENI ILUSTRASI
Istilah Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrare yang berarti menjelaskan. Penjelasan ini berhubungan dengan buku pelajaran, buku ilmiah, buku cerita, karya sastra, malajah, dan surat kabar. Selain itu ilustrasi dapat berfungsi untuk menghias halaman buku atau majalah dan surat kabar pada kolom- kolom tertentu. Jadi, gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu pengertian

B.     UNSUR UTAMA GAMBAR ILUSTRASI
1.      Gambar Manusia
Untuk dapat menggambar tokoh yang baik, kita perlu menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia, Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian, sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot- otot yang menentukan besar kecil dan cekung- cembung (meninjol tidaknya) tubuh manusia sehingga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.
2.       Gambar Hewan
Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air
3.      Gambar Tumbuhan
Menggambar tumbuhan dibedakan menjadi 2, secara sederhana yaitu tumbuhan tidak digambarkan secara detail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap digambarkan dengan mendetail dan cermat.

C.    CORAK GAMBAR ILUSTRASI
Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan sebenarnya, baik proporsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai objek yang digambar. Gamnbar ilustrasi yang bersifat karikatural dibedakan menjadi 2, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun. Karikatur berasal dari bahasa Itali caricature yang berarti melebuh lebihkan. Gambar kartun hampir sama dengan gambar kartun, tetapi menampilkan objek seseorang dengan karakter yang aneh dan lucu dan mengandung sindiran atau kritikan
Kartun adalag gambar yang berfungsi menghibur karena berisi homur. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. Gambar ini banyak dijumpai pada majalah, surat kabar, buku komik, dan sebagainya. Bapak kartun modern adalah Willaim Hogan dari Inggris yang hidup pada tahun 1697- 1764, sedangkan kartunis Indonesia yang terkenal adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya
Gambar kartun sering disebut juga gambar animasi, gambar animasi kini banyak yang dibuat menjadi film animasi
Gambar Dekoratif diwujudkan dengan cara menstilir atau mengubah bentuk- bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan cirri khasnya. Gambar dekoratif adalah corak yang sering kita temukan terutama di dalam rumah, seperti kursi, tempat tidur, lemari, dan sebagainya; wayang kulit; dan bentuk hasil karya kerajinan lainnya.

D.    RAGAM GAMBAR ILUSTRASI
Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri atas rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip. Deretan comic strip kemudian berkembang menjadi cerita komik yang dibuat dalam buku tersendiri.
Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. Dalam pembuatan cover hendaknya memerhatikan isi dan karakter dari buku atau majalah sehingga buku atau majalah tersebut kelihatan menarik.
Vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghuias kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar
Gambar ilustrasi juga sangat menolong dalam memahami buku pelajaran. Misalnya pada pelajaran biologi, untuk menjelaskan system pencernaan
Suatu karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik apabila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.


SUMBER : Gunawan, Setyo, S.Pd. Modul Seni Budaya. 2016. Karanganyar: Pratama Pustaka

Jumat, 13 Januari 2017

SESORAH

Sesorah

Saka Wikipédia Jawa, bauwarna bébas abasa Jawa
Sesorah
Sesorah utawa pidhato utawa tanggap wacana ya iku njlentrehaké idhe utawa pokok pikiran kanthi wujud tembung- tembung kang diucapaké marang wong akéh. Tujuan lan isi tanggap wacana utawa pidhato iku werna- werna, ana kang tujuane kanggo menéhi hiburan, menéhi informasi, utawa ajak- ajak marang kang rungokaké supaya nindaki apa kang dikarepaké pemicara. Déné miturut kaanané, jinisé pidhato iku uga werna- werna, ya iku: kaanan resmi,setengah resmiora resmilan sapanunggalané. Kepriyé carané pidhato kang apik lan kasil bakal dijlentrehaké ing kéné. Wektu Pidhato pemicara iku digatekaké déning kabéh kang rungokaké. Kabéh kang ana ing pemicara saka klambi, rambuté, tekan carané mlaku ing podium digatekaké déning pamirengé. Kepriyé carané ngadeg uga ora luput saka pengamatanné pemireng pidhato iku. Apa kang ora pas saka pemicara bisa dadi bahan panacad déning para pemireng. Panacad iku nyebabaké pidatoné ora kasil kanthi apik.
1. Carané Nganggo Klambi. Klambiné kudu resik, rapi, sopan, lan jumbuh kaliyan kaanané pemireng pidhato iku. Carané nganggo penganggon utawa klambi kudu bener., umpamane: peciné ora miring, dasiné anggoné nalekaké wis bener. Jinisé klambi uga kudu nyesuaiaké karo pemirengé, yén pemirengé nganggo jas pemicarané beciké uga nganggo jas, yén pemirenge nganggo hem lengen dawa becike pemicarane uga nganggo hem lengen dawa.
2. Carané Ngadeg ing Podium. Sadurungé diwènéhi wektu déning wong kang macakaké pranata adicara, beciké pemicara lungguh ana papan kang rada ndelik. Aja lungguh ana ngarepé pemireng, amarga penampilané mengko ora duwéni kejut. Anggoné mlaku anuju podium kudu kanthi lumrah, ora digawé- gawé. Sadurungé ngomong, ambegan lan nyawang kabéh para pamirengé kanthi sumringah. Anggoné ngadeg kanthi jejeg lan aja nyenderaké awak ing podium.
3. Carané Nggocèki Mikrofon. Mikrofon kang ana standaré ora perlu digocèki bola- bali amarga bisa muni lan brebegi. Déné mikrofon kang ora ana standaré digocèki kanthi lumrah baé. Aja dolanan kabel utawa nggaya kaya penyanyi ing panggung. Mikrofon karo lambé aja kecedaken utawa kadohan.
4. Carané Pidhato. Carané pidhato iku ana papat, ya iku: maca naskah, ngapalaké, spontanitas, lan njlentrehaké utawa njabaraké kerangka pikiran.
Nulis Pidhato Babagan pidatho wis dipratelakaké secetha- cethané ing ngarep. Sadurungé gawé naskah utawa teks pidhato, amrih beciké gawé cengkorongané iku kaya ing ngisor iki.
  1. Uluk salam/ salam pembuka
  2. Purwaka basa: atur pakurmatan, atur puja- puji, atur panuwun
  3. Surasane basa/ isine pidhato
  4. Ringkesan isi pidhato
  5. Salam panutup

Tujuan Pidhato

1. Menehi Hiburan. Pidhato jinis iki ditindakaké ana ing acara pahargyan. Déné tujuané ya iku supaya acara iku bisa sumringah lan meriah. Pemicara mung ngandharaké babagan kang gawé seneng lan bungah, uga nganggo basa kang santai lan raket.
2. Menéhi Kawruh. Pidhato iki isiné ngandharake babagan kang sacetha-cethané, supaya pamireng mangerti. Pemicara bisa nganggo conto, mbandingaké, nerangaké, lan liya- liyané kang kabéh mau gunané kanggo njelasaké marang pemirengé.
3. Ajak- ajak. Pemicara ngandharaké alesan, bukti, lan conto supaya pamirengé gelem nindakaké kaya apa kang dikarepaké pemicara. Pidhato iki umumé jinis pidhato kampanye arep pemilhan umum.

Kaanan Pidato

1. Kaanan Resmi. Kanggo kaanan resmi, lumrahé pamicara maca naskah kang wis disiapaké supaya ora salah anggoné pidhato lan naskah iku bisa kasimpen kanggo arsip. Pemicara ora bisa ngandharaké pidhatoné sakarepé dhéwé amarga wektune wis diatur.
2. Kaanan Setengah Resmi. Pemicarané bisa ngandharaké pidathoné rada longgar. Nanging, kesan resmi kudu tetep digatekaké.
3. Kaanan Ora Resmi. Pemicara bisa ngandharaké pidhatoné miturut tujuan utawa pemirengé.
4. Kaanan Liya- liyane. Sakliyané kaanan kang wis kaandhraké iku, isih ana kaanan kang uga duwéni prabawa marang cara ngandharake pidhato, ya iku pemirenge lungguh apa ngadeg, wektune esuk apa awan, anggone pidhato dhéwé apa karo wong liya. Contone, yèn pemirenge ngadeg pidhatone kanthi singkt bae.

Pendekatan Isi Pidhato

1.Pendekatan Intelektual. Pendekatan iki digunakake yèn pemirenge duwé pendidikan kang cukup.
2. Pendekatan Moral. Pendekatan iki digunakake yèn pemirenge seneng melu kegiatan moral, apa meneh moral keagamaan. Pemicara bisa nganggo kutipan ayat kitab suci utawa sumber liya kang cocog.
3. Pendekatan Emosional. Pendekatan emosional bisa kagunakake yèn pemirenge kurang pendidikan. Pemirenge kang kaya mangkono gampang anggone nampa isi pidhato lumantar emosine. Mula, kudu disenggl nganggo semangat, kabutuhane, lingkungane, kasumehane, utawa liya- liyane kang bisa gawe gampang nampa isi pidhato iku. Pidhato mono bisa dileksanakake mawa teks, kang diarani metode membaca, bisa cara ngappalake teks, bisa sakcar ekstemporan ya iku ngapalake bagean kang pokok banjur ngembangake pangandikan nalika nglaksanakake pidhato. Ana uga cara impromtu, ya iku manawa pidhato sakcara ndadak utawa spontan, dadi ora ana persiapan. Saiki kang durung tampa giliran ngrungakake temenan. Gelem niteni lan migatekake basa kang becik. Dadi besuk tekan titi wancine diparingi giliran maju, pidhatomu:
  1. Isine bisa nalar.
  2. Pamilihing tembung trep, ukara cetha, basane sreg, luwes, bener, becik.
  3. Anggone medhar runtut sarta gembleng, yèn perlu wedharanmu metu kamoncerane utawa variasine.
  4. Lagak lageyan, obah owahing pasemon, tandang grayang, obahing peranganing badan liyane sarwa pantes, mrabawani, lan mranani.
  5. Aja lali: kedaling lesan kang mapan, pangucaping tetembungan kang bener, lagune wicara kang nemsemake.                                                                                                                                              Yatmana, Sudi dkk. Kabeh Seneng Basa Jawa 2 SMA Kelas XIISBN 979-746-455-5Yudhistira.Jakarta. (2005:4, 27, 74-76)                                                                                              Nalika nindakake sesorah saliyane perangane kudu ganep, uga kudu nggatekake 1. Sikep nalika sesorah 2. Basa kang digunakake 3. Swara kudu ngarah- arah 4. Nggatekake tema kang jumbuh karo swasana 5. Swasana/ kahanan 6. Wayah 7. Papan 8. Pamireng

Kamis, 12 Januari 2017

SENI RUPA TERAPAN

TEKNIK DAN BAHAN BERKARYA SENI RUPA TERAPAN

Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya:
Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.
1. Teknik cor (cetak tuang)
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam: 

• Teknik Tuang Berulang (bivalve)
 
Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keeping cetakan terbuat
dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua danva lve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya. 

• Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue) 
Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto. 

2. Teknik Ukir
 
Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir.
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain:
  • Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu. 
  • Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis    berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. 
  • Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal   tertentu  yang berhubungan dengan spiritual. 
  • Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

3. Teknik membatik
 
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahapng lo rod yaitu penghilangan malam.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut:
  • Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan  kain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos.
  • Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya warna ke serat kain (benang).
  • Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.
  • Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain
  • Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain
sebagai berikut: 

Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan.   
                                       

Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain

                                               .  

Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu. 

                                              

Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. 

                                              

Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.  

Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam sekolah. 
    4. Teknik Anyam 
    Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain. 
    5. Teknik Tenun 
    Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan.
    6. Teknik membentuk
    Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya. 
    Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya: 
    a. Teknik coil (lilit pilin) 
           
    b. Teknik tatap batu/pijat jari  
           
    c. Teknik slab (lempengan) 
      
      Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. 

      d. Teknik Putar 

        Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

        e. Teknik Cetak 

          Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
          Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

          sumber:http://ahmad-anshari.blogspot.co.id/2011/09/teknik-dan-bahan-karya-seni-rupa.html